Minggu, 18 April 2010

The Great White Pyramid


Pada tahun 1983, Bruce Cathie, seorang penulis selandia baru mengaku kalau pemerintah Cina telah mengungkapkan kepadanya kalau piramida-piramida itu benar-benar ada. Namun tidak ada yang misterius, piramida-piramida itu hanyalah kuburan para kaisar.

Dalam bukunya yang berjudul The Bridge to Infinity (1983), Cathie menceritakan asal mula piramida Cina ini mulai dikenal di dunia barat. Semuanya bermula dari pengalaman seorang pilot angkatan udara Amerika bernama James Gaussman.

Saat itu, tahun 1945, Gaussman sedang terbang di antara India dan Cina dalam misi rutinnya. Ketika mesin pesawatnya mengalami masalah, ia harus menurunkan ketinggian. Pada saat itulah ia melihat piramida raksasa Cina yang misterius.

Kisah ini dimuat di New York Sunday News. Kali ini mereka menampilkan sebuah foto piramida yang belakangan diketahui sebagai foto yang diambil oleh Gaussman tahun 1945.

Berbeda dengan piramida Mesir yang terbuat dari batu-batu besar, piramida Cina boleh dibilang terbuat dari gundukan tanah yang dipadatkan yang dibuat sebagai kuburan para kaisar. Dua diantara piramida yang terbesar dan paling terkenal adalah Qin Shi Huang Mausoleum dan Maoling Mausoleum.

Pulau Eksotis "Socotra"




Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah mendengar tentang pulau ini. Pulau Socotra terletak di negara Yaman dengan luas 3796km persegi. Sekilas kita akan menganggap pulau ini seperti pulau biasa, tetapi jika kalian berada di pulau itu, percayalah, kalian akan merasa seperti berada di planet lain. Pulau yang berpenduduk sekitar 42ribu lebih ini memiliki keunikan tersendiri di banding pulau-pulau lainnya yang akan saya bahas nanti.

Sejarah pulau Socotra
Nama socotra berasal dari bahasa sansekerta, 'sukhadhara dvipa' yang berarti "pulau kebahagiaan". Menurut sejarah, penduduk pulau socotra telah memeluk Kristen sejak tahun 52 setelah masehi. Pada abad 10, seorang ahli geografi Arab yang bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani menyatakan bahwa pada masanya, penduduk Socotra mayoritas memeluk agama Kristen. Konon mereka juga telah mempraktekkan ritual sihir kuno. Pada tahun 1507, armada Portugis mendarat di pulau ini. Tujuan mereka adalah untuk menghentikan perdagangan Arab dari Laut Merah ke Samudra Hindia serta untuk menghapuskan aturan-aturan Islam dalam perdagangan tersebut. Namun, invasi Portugis ini tidak berjalan mulus karena penduduk setempat menentang mereka. Pada tahun 1511, pulau ini dikuasai oleh Kesultanan Mahra. 456 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 30 November 1967, Pulau Socotra menjadi bagian dari Republik Rakyat Yaman Selatan yang pada saat ini telah berubah menjadi Republik Yaman.

Geografi dan Iklim
Pulau Socotra termasuk tempat yang paling terisolasi di dunia. Sebenarnya Socotra merupakan sebuah kepulauan. Pulau Socotra sendiri merupakan pulau utama, sedang 3 pulau kecil lainnya bernama pulau Abd Al Kuri, Pulau Samhah,dan Pulau Darsa. Puncak tertinggi di Pulau Socotra adalah pegunungan Haghier dengan ketinggian 1500m dari permukaan laut. Iklim di pulau ini diklasifikasikan sebagai iklim koppen dengan suhu tahunan rata-rata diatas 18 derajat Celcius.

Pengakuan Oleh UNESCO
Pulau ini diakui UNESCO sebagai situs warisan alam dunia pada Juli 2008. Saking seriusnya perlindungan lingkungan di pulau ini hingga tidak dibangunnya fasilitas bagi pengunjung seperti hotel, restoran, dan bangunan lainnya meski pulau ini memiliki potensi sebagai tempat wisata yang luar biasa.

Hal Lain Mengenai Pulau Ini
Bahasa asli penduduk di pulau ini adalah Bahasa Semit Soqotri yang hanya diucapkan di pulau Socotra. Terlepas dari keindahan alam Pulau Socotra, banyak ilmuwan yang tertarik dan meneliti pulau yang memiliki flora dan fauna yang bisa saya katakan "lain dari yang lain" ini, Sebagian ilmuwan berpendapat flora dan fauna di pulau ini merupakan spesies yang hidup di masa lampau dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Karena letak pulau yang terisolasi dan karakteristik iklimnya yang unik, flora dan fauna ini bisa bertahan hidup hingga saat ini. Demikianlah sekilas mengenai Pulau Socotra,dengan segala keunikan dan keindahan alamnya, tidak heran jika UNESCO dan pemerintah Yaman mati-matian mempertahankan kelestarian pulau ini.

Kamis, 15 April 2010

Phyton


Bahasa pemprograman Phyton dimulai pada tahun 1990 dikembangkan oleh Guidoo Van Rossum. Bahasa Phyton ini diciptakan sebagai kelanjutan dari bahasa ABC. Phyton diciptakan untuk menjadi bahasa yang bersifat interpreter, interaktif dan juga memakai konsep OOP – Object Oriented, konsep OOP sangat membantu dalma mebuat aplikasi terutama yang berskala besar. Bahasa pemprograman Phyton juga memiliki struktur yang sejenis dengan java maupun perl.

Phyton bekerja untuk dapat dijalankan di berbagai environtment serta berbagai platform untuk pengembangan software. Jadi dapat dikatakan Phyton fokus terhadap kedinamisannya untuk dapat berjalan di manapun, oleh karena itu dia disebut interpreter. Karena jika kita menulis bahasa Phyton dan ingin menjalankan pada virtual machine milik Java atau pun di .NET Framework maka bahasa Phyton dapat merubah bahasa yang tadinya ditulis dalam bahasa Phyton sehingga dapat bekerja pada environtment manapun.


Dengan konsep seperti itu maka programmer akan lebih fokus ke masalah konsep dari software atau system yang akan di buat, karena dengan mempelajari bahasa Phyton mereka dapat bekerjasama dengan banyak programmer lainya yang memliki spesialisasi khusus pada suatu bahasa pemprograman. Selain itu mereka tidak perlu repot untuk memkirkan akan berjalan dimana software atau system yang akan dibuat.

Pengembang dari Phyton sendiri mendeklarasikan bahwa Phyton merupakan bahasa interpreter yang dinamis dan juga mudah untuk dipelajari serta dapat mendukung konsep pengerjaan RAD oleh programmer, yang sedang populer saat ini juga dapat bekerja pada banyak bidang real serta cross platform. Phyton membanggakan kesederhanaan bahasa mereka dalam proses scripting dan juga membuat banyak orang bisa mempelajari suatu bahasa pemprograman dengan mudah dan cepat. Untuk membuat script dari Phyton hampir mirip konsepnya dengan pseudo code sehingga menarik untuk dipelajari bagi pemula ataupun programmer yang ingin mencoba bahasa baru.

Selain itu Phyton juga merupkan opensource sehingga dapat secara gratis digunakan, maka dari itu akhir-akhir ini Phyton menjadi alternatif bahasa pemprograman yang baru yang makin menigkat tingkat kepopuleranya. Selain itu Phyton pun didukung dengan komunitas yang aktif dan cukup besar, Phyton sangat memperhatikan sekali komunitas yang berkembang di setiap negara, mereka member suppot penuh pada setipa komunitas yang ada dan tentunya aktif.