Jumat, 18 Desember 2009

3.Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan

Terdapat dua jenis masyarakat yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Pembagian masyarakat ini lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda antara mayarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan.

Perbedaan ini terdapat pada :
  1. Hubungan antar masyarakatnya. Pada mayarakat kota terdapat hubungan sekunder dimana tidak terdapat rasa kekeluargaan,sedangkan pada masyarakat desa memiliki hubungan primer saling kekeluargaan dan keakraban.
  2. Kontrol sosial pada masyarakatnya.Masyarakat kota tidak memperdulikan tingkah laku sesamanya dan pribadi sebab masing-masing anggota mempunyai kesibukan sendiri. Pada masyarakat pedesaan sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain.
  3. Nilai-nilai gotong royongnya. kehidupan masyarakat di kota cenderung individual. Apakah yang mereka inginkan dan rasakan, harus mereka rencana dan laksanakan sendiri. Pada masyarakat desa semua masalah kehidupan dilaksanakan secara gotong royong baik dalam arti gotong royong murni maupun gotong royong timbal balik.
  4. Pola kehidupan masyarakatnya. Di kota terdapat banyak perkerjaan-pekerjaan yang menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua warga kota dapat melakukannya. Misalnya : Arsitektur, Insinyur - mesin, sarjana politik, pemegang buku dan sebagainya. Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Solusi :
Harus diadakan lebih banyak aktivitas sosial,Untuk meningkatkan hubungan sosial.Dan saling menghormati antar masyarakat harus di tingkatkan,agar tidak terjadi permasalan.SertaPerkembangan sumber daya manusiadi kembangkan lebih merata.Sehingga baik masyarakat pedesaan maupun kota,dapat lebih sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar